Internationalmedia.co.id – Ketegangan kembali memuncak di Jalur Gaza setelah pasukan Israel dilaporkan melancarkan serangan baru, Kamis (20/11), yang menewaskan empat orang. Serangan ini terjadi di tengah gencatan senjata yang seharusnya masih berlaku antara Israel dan kelompok Hamas.
Menurut laporan dari Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza selatan, serangan udara Israel menghantam wilayah tersebut pada Kamis pagi. Korban tewas termasuk tiga anggota keluarga, di antaranya seorang bayi perempuan berusia satu tahun, yang rumahnya menjadi sasaran di sebelah timur Khan Yunis. Satu orang lainnya dilaporkan tewas dalam serangan udara di kota Abasan al-Kabira.

Serangan ini terjadi sehari setelah serangan Israel menewaskan 27 orang pada Rabu (19/11), yang disebut-sebut sebagai salah satu insiden paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada 10 Oktober. Sumber dari Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola Hamas, melaporkan bahwa tembakan artileri masih berlanjut di wilayah Khan Yunis.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur teror di sebelah timur Garis Kuning, wilayah perbatasan di dalam Jalur Gaza tempat pasukan Israel telah ditarik sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Mereka juga menyatakan tidak mengetahui adanya korban jiwa dalam operasi tersebut dan menyebutnya sebagai bagian dari operasi rutin.
Hamas mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata. Mereka mendesak Presiden AS Donald Trump dan mediator lainnya untuk segera bertindak menghentikan agresi Israel. Serangan ini menambah daftar panjang korban jiwa di Gaza, di mana lebih dari 312 warga Palestina dilaporkan tewas sejak gencatan senjata diberlakukan, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.

