Internationalmedia.co.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat pernyataan kontroversial yang menegaskan bahwa Israel memiliki kebebasan untuk menyerang negara mana pun tanpa memerlukan izin dari pihak lain. Klaim ini disampaikan dalam sebuah rapat dengan para menteri kabinetnya, Senin (27/10/2025), dan menyoroti ketegangan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Netanyahu menekankan bahwa Israel adalah negara merdeka dan akan mempertahankan diri dengan caranya sendiri. "Kami tidak meminta persetujuan siapa pun untuk hal ini. Kami mengendalikan keamanan kami sendiri," ujarnya, seperti dilansir AFP. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon, yang diklaim menargetkan posisi Hamas dan Hizbullah, meskipun ada perjanjian gencatan senjata.

Selain itu, Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel akan menentukan pasukan asing mana yang diizinkan sebagai bagian dari pasukan internasional yang direncanakan di Gaza untuk mengamankan gencatan senjata. "Kami mengendalikan keamanan kami, dan kami juga telah menjelaskan mengenai pasukan internasional bahwa Israel akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat kami terima," tegasnya, seperti dilansir Reuters.
Pernyataan Netanyahu ini disampaikan setelah kunjungan para pejabat tinggi Amerika Serikat yang berupaya mengkonsolidasikan gencatan senjata di Gaza. Meskipun belum ada kejelasan mengenai kesediaan negara-negara Arab dan lainnya untuk mengirimkan pasukan, Amerika Serikat telah berbicara dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki, dan Azerbaijan, untuk berkontribusi pada pasukan multinasional tersebut.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan niatnya untuk mengirimkan bantuan pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Sikap ini mendapat pujian dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mengisyaratkan bahwa beberapa negara di Timur Tengah telah menawarkan pengiriman pasukan ke Gaza untuk melawan Hamas.

