Sunday, 05 May 2024

Search

Sunday, 05 May 2024

Search

IDAI, BKKBN dan Blackmores Ajak Perempuan Indonesia Peduli ASI Berkualitas

Prosesi peluncuran Kampanye Peduli ASI Berkualitas.

JAKARTA—Isu stunting telah menjadi salah satu perhatian utama dari berbagai pemangku kepentingan dalam persiapan menuju “Generasi Emas Indonesia” di tahun 2045.

Di Indonesia, stunting masih menjadi masalah kesehatan bagi banyak anak. Dampak stunting pada kualitas kognitif terlihat dari data OECD tahun 2018 yang menunjukkan bahwa remaja Indonesia menempati urutan ke-71 dari 77 negara untuk skor sains, matematika, serta membaca.

Tingginya angka stunting juga berdampak pada Human Capital Index Indonesia yang menunjukkan bahwa seorang bayi yang lahir di Indonesia hanya mampu mengembangkan 53% potensinya di bawah rerata negara di ASEAN.

 Salah satu upaya mengurangi angka kejadian stunting adalah memastikan perjalanan transformasi kehidupan sejak merencanakan kehamilan hingga menyusui si kecil dapat berjalan maksimal.

Karena itu, IDAI, BKKBN dan mitra strategis Blackmores, bekerja sama dalam meluncurkan kampanye “Peduli ASI Berkualitas”

         Kampanye “Peduli ASI Berkualitas” merupakan kampanye edukatif untuk mengajak calon ibu, ibu hamil dan ibu menyusui untuk memiliki pemahaman dan mengupayakan pemenuhan nutrisi mikro seperti vitamin, DHA dan 17 nutrisi esensial sejak masa kehamilan hingga periode menyusui si kecil.

Periode menyusui sangat penting, karena itu, Ibu perlu memastikan kualitasnya. Dengan pemenuhan nutrisi sejak masa kehamilan hingga menyusui, Ibu dapat memberikan ASI berkualitas pada si kecil, yang dapat membantu mencegah kondisi stunting.

“Pemberian ASI ekslusif harus disertai pemantauan pertumbuhan anak untuk kepentingan deteksi dini kemungkinan terjadinya gangguan pertumbuhan atau weight faltering yang sering terjadi ketika ibu mulai kembali bekerja atau pada periode dimulainya MPASI. Selain itu, hal terpenting lain untuk dipastikan adalah kualitas ASI yang diberikan ibu pada bayinya. Lebih dari sekadar memenuhi hak ASI eksklusif bayi, ibu harus mempersiapkan produksi ASI yang berkualitas sejak masa kehamilan. Kondisi inilah yang menyebabkan progam 1.000 hari periode emas bayi membutuhkan kerja sama yang mesra antara dokter spesialis anak dan kolega kami, para dokter Obgyn,” jelas Dokter spesialis anak, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS (dr. Tiwi) dalam press conference di Jakarta, Rabu (6/3).

dr. Tiwi melanjutkan, harus juga dipastikan pengetahuan tentang nutrisi ibu hamil, panduan agar sukses menyusui dan pemantauan pertumbuhan anak dikuasai oleh para bidan dan tenaga medis seperti dokter yang bertugas di puskesmas, di daerah-daerah.  Sebab 85% kelahiran bayi di indonesia terjadi di luar rumah sakit; ditolong oleh bidan.

Pada kesempatan yang sama, Marianus Mau Kuru, Plt. Deputi Bidang KBKR BKKBN (Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) mengungkapkan bahwa stunting sudah masuk ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2020-2024 dengan target penurunan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

         Country Head/Director Kalbe Blackmores Nutrition, Dickson Susanto mengatakan, selain mengadakan kampanye edukatif, Blackmores juga mengimplementasi komitmennya melalui rangkaian edukasi serta donasi Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold senilai Rp3 miliar kepada ibu hamil di trimester akhir hingga ibu menyusui yang akan diberikan sepanjang tahun 2024 secara nasional khususnya di daerah yang memiliki prevalensi stunting tinggi.

         Kampanye “Peduli ASI Berkualitas” juga memberikan edukasi mengenai manfaat penting Omega 3, asam folat, kalsium, zat besi dan nutrisi mikro lainnya yang penting untuk meningkatkan kualitas ASI.

Senior Marketing Manager Kalbe Blackmores Nutrition, Virna Widiastuty menjelaskan, asupan nutrisi makro dan nutrisi mikro penting untuk menjaga kualitas ASI, karena mengandung banyak energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi. 

Kualitas ASI yang baik tidak hanya dilihat dari bentuk, aroma, dan rasanya saja, tetapi juga bisa dilihat dari tumbuh kembang dan pola menyusu bayi.

Ciri – ciri nya dapat dilihat melalui: Berat Badan Bayi naik dengan stabil, ASI sudah cukup memenuhi kebutuhan bayi, dan Pencernaan bayi lancar.

Inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif dapat membantu hingga 1,9 kali mencegah stunting juga mencegah kematian bayi dan anak balita.  ***

Sukris Priatmo

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media