Saturday, 18 May 2024

Search

Saturday, 18 May 2024

Search

Heru Budi Sebut Krisis Air Akibat Kekeringan Jadi Beban Pemprov DKI

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono

JAKARTA- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono angkat bicara mengenai permasalahan krisis air bersih akibat kekeringan di sejumlah wilayah. Heru Budi mengakui persoalan tersebut menjadi beban yang ditanggung oleh Pemprov.
“Memang kekeringan itu jadi beban pemda DKI terkait pasokan air bersih,” kata Heru Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/10).
Meski begitu, Heru menginstruksikan BUMD PAM Jaya untuk mencari solusi menyelesaikan krisis air. Sebagai solusi sementara, Heru meminta agar PAM Jaya segera mendistribusikan air melalui mobil tangki sambil pembangunan tandon air di wilayah rawan kekeringan berproses.
“Kemarin saat saya di Muara Baru saya sudah sampaikan ke Dirut PAM keluarkan kendaraan-kendaraan tangki untuk bisa melayani ke masyarakat yang kekurangan air dan berikutnya ada tandon-tandon air yang sudah dibangun dan sudah selesai,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI bersama PAM Jaya akan membangun reservoir komunal di permukiman warga yang sampai saat ini belum ada jaringan air perpipaan. Pembuatan reservoir komunal itu sebagai salah satu upaya penanganan untuk warga terkait masalah krisis air bersih.
“Konsepnya nanti bisa ada reservoir komunal seperti ini. Empat bulan yang lalu di Cilincing kan juga mirip seperti ini (belum jaringan air perpipaan dibuat reservoir komunal),” kata Heru Budi kepada wartawan di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu (4/10).
Heru meminta PAM Jaya terus membuat reservoir komunal dengan memilih daerah-daerah di Ibu Kota yang dikeluhkan warga sulit mendapat air bersih. Reservoir komunal ini nantinya berfungsi untuk menampung air pada jam saat air tidak banyak digunakan dan tampungan air tersebut didorong oleh pompa ke rumah warga.
“Maka dari itu, kita dikejar waktu. PAM Jaya juga terus membangun di titik tertentu. Nanti bisa menambah bahan air baku. Ada konsep yang lebih besar lagi, sekarang sedang bekerja sama dengan Kementerian PUPR,” ujarnya.
Selain dengan reservoir komunal, penanganan untuk wilayah di Jakarta yang belum terjangkau jaringan air perpipaan disebut dilakukan dengan mengirimkan tangki sebagai langkah penanganan sementara.
“Ketika ada keluhan cukup banyak di satu titik, RW atau satu kelurahan kalau reservoir komunal belum ada, tentunya dibantu dengan mobil tangki yang bisa membantu mendekati lokasi masyarakat,” imbuhnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media