Peristiwa unik terjadi di parlemen Belanda. Internationalmedia.co.id melaporkan, Ester Ouwehand, anggota DPR Belanda, diminta untuk mengganti pakaiannya saat sesi debat anggaran nasional. Penyebabnya? Blus yang dikenakannya, yang berwarna merah, hijau, putih, dan hitam, mirip dengan bendera Palestina.
Ketua DPR Belanda, Martin Bosma, langsung melayangkan protes. "Saya keberatan Anda berdiri di sini dengan bendera ini," tegas Bosma. Ouwehand tak tinggal diam. Ia membela diri dengan menunjukan aturan tata tertib parlemen, yang menurutnya tak melarang pakaian dengan warna tersebut. "Saya tidak melihat aturan yang melarang pidato dengan blus merah, hijau, putih, dan hitam," sanggah Ouwehand.

Namun, anggota parlemen lain berpendapat bahwa parlemen harus tetap netral. Pernyataan politik lewat pakaian, menurut mereka, akan merusak netralitas tersebut. Ouwehand sendiri bersikukuh pada posisinya, menekankan solidaritasnya terhadap Palestina dan pentingnya perhatian terhadap warga Gaza yang rentan.
Perdebatan alot terjadi. Bosma beberapa kali meminta Ouwehand berganti pakaian. Akhirnya, Ouwehand meninggalkan ruang sidang untuk berganti pakaian dengan kemeja merah muda dan celana hijau. Meski demikian, ia tetap teguh menyampaikan dukungannya terhadap Palestina. Insiden ini pun menjadi sorotan dan memicu perbincangan hangat di publik.