MANCHESTER – Manchester City hanya bermain imbang 2-2 saat melawan Crystal Palace pada laga lanjutan Liga Inggris, di Etihad Stadium, Sabtu (16/12) malam WIB. Hasil ini membuat Man City tertahan di peringkat keempat dengan 34 poin. Sementara, Palace berada di peringkat ke-15 dengan 17 poin.
City unggul 1-0 di babak pertama lewat gol Jack Grealish di menit ke-23. Selepas jeda, mereka menggandakan keunggulan dari gol Rico Lewis di menit ke-54.
Unggul dua gol, Man City lengah. Palace bisa mencuri gol di menit ke-76 lewat Jean-Philippe Mateta. Lalu Michael Olise menuntaskan hadiah penalti ini menjadi gol di menit ke-90+5.
Manajer City Pep Guardiola gusar dengan hasil ini. Namun ia mengatakan, hasil seri pantas buat timnya karena bermain dengan ceroboh. “Pada akhirnya, sabar dan jangan sampai terkena transisi, dan jangan kebobolan seperti yang sudah kami lakukan dalam jenis-jenis pertandingan seperti ini. Mereka mencetak sebuah gol di menit terakhir, kami memberi mereka (penalti). Di kotak penalti itu anda harus hati-hati dan kami tidak. Kami memang tidak pantas menang,” kata Guardiola dilansir M.E.N.
Ia menambahkan skuadnya tidak sanggup menutup permainan dengan baik. “Ini bukan nasib apes, ini memang pantas didapatkan. Kami kehilangan dua poin. Anda melihat peluang-peluang yang kami ciptakan, dan kebobolannya hampir sama di sepanjang musim ini kecuali saat melawan Chelsea, tapi kami tidak mampu menutup permainan. Rasanya seperti itu,” kata mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini.
Penurunan Man City ini salah satunya diyakini karena lelah mental dan fisik. Mereka sudah mendominasi Inggris dalam enam musim terakhir, merebut lima titel juara Premier League, dengan puncaknya musim lalu saat meraih treble.
Rico Lewis mengatakan, hasil ini karena kesalahan Man City sendiri. “Sungguh disayangkan tapi kami harus melihat pada diri sendiri dan melihat pada keputusan-keputusan individual, dan kemudian melihat kepada diri sendiri sebagai sebuah tim. Kami tidak bisa menyalahkan orang lain. Kami hanya bisa menyalahkan diri sendiri,” ungkap Lewis kepada BBC Sport.
Ini jadi kelima kalinya sang juara bertahan gagal menang dalam enam pertandingan terakhir. Sebelumnya mereka ditahan Chelsea, Liverpool dan Tottenham Hotspur, lalu kalah dari Aston Villa. Satu-satunya kemenangan dalam periode tersebut direbut saat lawan tim promosi, Luton Town.
Lagi pula, Etihad Stadium tak lagi angker untuk tamu. The Citizens tiga kali beruntun gagal menang di kandang. Selain Palace, mereka sebelumnya juga ditahan imbang di oleh Tottenham Hotspur 3-3 serta Liverpool 1-1.
Padahal pada musim lalu, Man City begitu digdaya di kandang pada Liga Inggris. Saat itu hanya dua kali kehilangan poin di kandang, terjadi saat kalah 1-2 dari Brentford dan imbang 1-1 dengan Everton.
Sementara pelatih Palace, Roy Hodgson mengatakan timnya bermain sangat sabar untuk bisa memecah pertahanan The Citizens. Ia pun menyanjung performa The Eagles yang pantang menyerah.
“Saya pikir Jean-Philippe Mateta tampil luar biasa sepanjang pertandingan dengan larinya dan menahan bola tapi tentu saja, saat Anda bermain melawan Manchester City di performa mereka saat ini dan dengan kualitas pemain yang mereka miliki, Anda harus menerimanya bahwa kesabaran akan menjadi kuncinya,” kata Hodgson dilansir dari BBC Internasional.
Hodgson mengakui Manchester City sangat berbahaya saat melakukan serangan. Pelatih berusia 76 tahun itu awalnya sudah pasrah saat tertinggal dua gol, namun pemanfaatan peluang yang baik membuat The Eagles pantas merebut satu poin.
“Mereka akan lebih sering menguasai bola daripada Anda dan jika Anda mulai mencoba mengambil risiko dan menyerangnya terlalu dini, maka mereka akan memotongmu. Saya kira kami punya sedikit harapan dan kami kemudian berpikir, kami akan mengambil beberapa peluang sekarang dan kami akan mencobanya dan untungnya hal itu membuahkan hasil bagi kami,” ujar Hodgson.***
