Internationalmedia.co.id – Hamas menyerahkan jenazah tawanan yang tewas kepada Israel, beberapa jam setelah serangan drone Israel menghantam Gaza selatan dan menewaskan dua warga Palestina. Penyerahan ini terjadi di tengah gencatan senjata yang seharusnya masih berlaku.
Militer Israel menyatakan bahwa Palang Merah telah menerima peti mati tersebut dan sedang dalam proses pengangkutan ke pasukan tentara di Gaza. Tindakan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata beberapa minggu lalu, di mana Hamas berjanji untuk mengembalikan jenazah tawanan ke-28. Sebelumnya, tawanan yang masih hidup telah dibebaskan pada 13 Oktober lalu.

Keluarga para tawanan mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan gencatan senjata jika Hamas gagal menemukan dan menyerahkan seluruh jenazah tawanan. Forum Keluarga Sandera dan Hilang menyatakan bahwa Hamas mengetahui lokasi setiap sandera yang tewas ditawan. Mereka meminta pemerintah Israel dan Amerika Serikat, serta para mediator, untuk tidak melanjutkan ke tahap perjanjian berikutnya sampai Hamas memenuhi kewajibannya.
Negosiator Hamas, Khalil al-Hayya, sebelumnya menyatakan adanya "tantangan" dalam menemukan jenazah para tawanan karena perubahan bentang alam Gaza akibat pendudukan. Ia menduga bahwa beberapa orang yang menguburkan jenazah telah gugur selama perang, atau lupa lokasi pemakaman.
Di sisi lain, Israel kembali menyerang Kota Khan Younis di Gaza selatan pada Senin (27/10), menewaskan dua orang. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa total delapan warga Palestina tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di wilayah tersebut dalam 48 jam terakhir. Sejak perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023, setidaknya 68.527 orang telah tewas dan 170.395 lainnya luka-luka.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berpendapat bahwa serangan Israel terhadap anggota kelompok Jihad Islam Palestina pada hari Sabtu bukanlah pelanggaran gencatan senjata. Ia berdalih bahwa target tersebut merencanakan serangan terhadap pasukan Israel, dan Israel berhak bertindak jika ada ancaman yang akan segera terjadi.

