Internationalmedia.co.id, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah berupaya keras untuk melindungi puluhan ribu anak-anak di Gaza dari ancaman berbagai penyakit berbahaya. Memanfaatkan momentum gencatan senjata yang baru-baru ini disepakati, WHO berencana memvaksinasi lebih dari 40.000 anak sebagai langkah preventif.
Sejak 9 November lalu, WHO bersama mitra-mitranya telah berhasil memberikan vaksinasi kepada lebih dari 10.000 anak balita. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa fase pertama program ini diperpanjang hingga Sabtu mendatang. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan maksimal kepada anak-anak dari penyakit-penyakit seperti campak, gondongan, rubela, difteri, tetanus, batuk rejan, hepatitis B, tuberkulosis, polio, rotavirus, dan pneumonia.

Kampanye vaksinasi ini merupakan hasil kerjasama antara WHO, UNICEF, UNRWA, dan Kementerian Kesehatan Gaza yang berada di bawah kendali Hamas. Fase kedua dan ketiga direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Desember dan Januari mendatang.
Tedros menekankan pentingnya kelanjutan gencatan senjata untuk mempermudah akses WHO dan mitra-mitranya dalam memberikan layanan kesehatan esensial di seluruh Gaza. Selain itu, gencatan senjata juga memungkinkan upaya pengadaan peralatan medis dan rekonstruksi sistem kesehatan yang hancur akibat konflik berkepanjangan.
Situasi di Gaza memang sangat memprihatinkan. Konflik yang berlangsung selama lebih dari dua tahun, sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan kerusakan parah dan krisis kemanusiaan yang mendalam. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa lebih dari 69.500 warga Palestina telah menjadi korban jiwa akibat serangan militer Israel.

