Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home ยป Ambisi Jadi PM Jepang, Calon Kuat Ini Justru Tuai Kontroversi?
Trending Indonesia

Ambisi Jadi PM Jepang, Calon Kuat Ini Justru Tuai Kontroversi?

internationalmedia_adminBy internationalmedia_adminOktober 12, 2025Tidak ada komentar2 Mins Read1 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Ambisi Jadi PM Jepang, Calon Kuat Ini Justru Tuai Kontroversi?
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Internationalmedia.co.id – Calon Perdana Menteri Jepang dari Partai Demokrat Liberal, Sanae Takaichi, tengah menjadi sorotan tajam. Pernyataannya yang menolak konsep ‘work-life balance’ atau keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi menuai kecaman dari berbagai pihak.

Takaichi, dalam pidatonya usai memenangkan pemilihan ketua LDP, menyerukan agar anggota partai bekerja keras. Ia bahkan menyatakan akan meninggalkan gagasan keseimbangan hidup dan pekerjaan. "Saya sendiri akan meninggalkan gagasan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan. Saya akan bekerja, bekerja, bekerja, bekerja, dan bekerja," ujarnya.

Ambisi Jadi PM Jepang, Calon Kuat Ini Justru Tuai Kontroversi?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Pernyataan ini langsung memicu reaksi keras dari Dewan Pembela Nasional untuk Korban Karoshi, sebuah kelompok pengacara yang menangani kasus kematian akibat kerja berlebihan. Mereka menilai sikap Takaichi dapat memaksa pekerja untuk bekerja berlebihan dan membangkitkan mentalitas kerja yang sudah ketinggalan zaman.

Meskipun demikian, Menteri Kebijakan Terkait Anak-anak Jepang, Junko Mihara, membela Takaichi. Menurutnya, ucapan tersebut hanya menunjukkan tekad Takaichi sebagai pemimpin partai. "Saya yakin beliau telah menunjukkan tekadnya sebagai presiden (LDP)," kata Mihara.

Selain kontroversi ‘work-life balance’, peluang Takaichi menjadi PM Jepang juga semakin menipis setelah mitra koalisi mereka, Partai Komeito, mengundurkan diri. Pemimpin Komeito, Tetsuo Saito, menyatakan kemitraan yang telah terjalin selama 26 tahun retak karena LDP gagal menanggapi skandal pendanaan politik. Komeito pun memutuskan tidak akan mendukung Takaichi dalam pemungutan suara parlemen.

Dengan mundurnya Komeito, Takaichi diprediksi akan mencari dukungan dari partai lain, seperti Partai Inovasi. Sementara itu, partai oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional, mengisyaratkan dukungan untuk pemimpin oposisi lain, Yuichiro Tamaki, sebagai penantang Takaichi dalam perebutan jabatan perdana menteri. Gejolak politik ini terjadi menjelang sejumlah pertemuan diplomatik penting Jepang.

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
internationalmedia_admin

Related Posts

Tragedi Berdarah di Restoran AS, Puluhan Jadi Korban

Oktober 13, 2025

Ambisi Jadi PM Jepang, Sanae Takaichi Minta Kader Kerja Keras Bak Kuda?

Oktober 13, 2025

Perbatasan Membara Taliban Klaim Puluhan Tentara Pakistan Tewas

Oktober 13, 2025

KTT Gaza: Trump dan El-Sisi Bersatu, Akhir Perang Sudah Dekat?

Oktober 13, 2025

Gaza di Ujung Tanduk, Pemimpin Dunia Kumpul di Mesir!

Oktober 13, 2025

Zelensky Desak Macron: Kirim Rudal Lebih Banyak, Rusia Makin Beringas!

Oktober 13, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.