Internationalmedia.co.id Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melontarkan candaan yang mengundang tawa saat bertemu dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Kuala Lumpur. Anwar berkelakar mengenai kesamaan antara dirinya dan Trump, dengan menyinggung pengalaman dirinya yang pernah mendekam di penjara, sementara Trump hampir mengalami nasib serupa.
Lelucon tersebut dilontarkan Anwar saat memberikan pidato usai penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja. Sebelumnya, Anwar memuji Trump sebagai pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah besar demi perdamaian. Ia mencontohkan bagaimana Trump mengabaikan protokol keamanan dengan mengajaknya menaiki mobil kepresidenan saat tiba di Malaysia.

"Dunia membutuhkan pemimpin yang berani mengedepankan perdamaian, dan untuk mencapai itu, terkadang aturan harus dikesampingkan. Seperti yang Presiden lakukan hari ini, mengajak saya naik mobilnya. Saya bilang, ‘Ini melanggar protokol keamanan!’ Tapi beliau dengan senang hati melanggarnya," ujar Anwar, disambut gelak tawa.
Trump, yang duduk di sebelah Anwar, turut tertawa dan menyebut momen tersebut sebagai "perjalanan yang menyenangkan."
Anwar kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa dirinya dan Trump memiliki banyak kesamaan. Di sinilah ia melontarkan candaan soal penjara. "Kami punya banyak kesamaan. Saya pernah dipenjara, tapi Anda hampir," ujarnya.
Sebagai informasi, Anwar pernah dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi, yang ia bantah dan sebut bermotif politik. Sementara itu, Trump dihukum tahun lalu atas tuduhan kejahatan terkait pembayaran uang tutup mulut untuk mempengaruhi hasil pemilu 2016. Namun, hakim memberikan pembebasan tanpa syarat kepada Trump. Tuduhan ini juga telah dibantah oleh Trump.
Trump pun tak ketinggalan membalas dengan candaan. Ia bercerita tentang percakapannya melalui telepon dengan Anwar, Perdana Menteri Thailand, dan Perdana Menteri Kamboja mengenai konflik di perbatasan Kamboja-Thailand pada Juli lalu. Trump mengaku melakukan panggilan telepon tersebut saat berada di resor golfnya di Skotlandia. Ia berkelakar bahwa konflik tersebut membuatnya kehilangan momen bermain golf.
"Saya bilang, ini jauh lebih penting daripada bermain golf, jadi kami duduk di sana sepanjang hari, menelepon. Anda membuat saya kehilangan hiburan yang sangat bagus, tapi ini jauh lebih menyenangkan bagi saya, karena Anda menyelamatkan orang," kata Trump.

