Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home » Manuver Udara AS di Venezuela, Sinyal Perang?
Trending Indonesia

Manuver Udara AS di Venezuela, Sinyal Perang?

GunawatiBy GunawatiOktober 24, 2025Tidak ada komentar2 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Manuver Udara AS di Venezuela, Sinyal Perang?
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Internationalmedia.co.id – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela kembali memanas setelah sebuah pesawat pengebom B-1B milik AS terpantau terbang di atas Laut Karibia, dekat dengan wilayah perairan Venezuela, pada Kamis (23/10) waktu setempat. Aksi ini merupakan unjuk kekuatan kedua oleh militer AS di kawasan tersebut dalam kurun waktu sepekan terakhir, memicu spekulasi dan kekhawatiran di kawasan Amerika Latin.

Meskipun Presiden AS Donald Trump membantah laporan terkait pengerahan pesawat pengebom tersebut, data dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan sebaliknya. Pesawat pengebom B-1B itu terdeteksi terbang menuju pantai Venezuela pada Kamis sore sebelum berbalik arah ke utara dan menghilang dari radar.

Manuver Udara AS di Venezuela, Sinyal Perang?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Penerbangan ini terjadi di tengah kampanye militer AS yang menyasar dugaan pengedar narkoba di Karibia. Pengerahan aset militer AS ini menimbulkan kecurigaan di Caracas bahwa Washington memiliki agenda tersembunyi untuk melakukan perubahan rezim di Venezuela.

Trump, saat ditanya mengenai laporan tersebut, membantah kebenarannya. Namun, ia menegaskan bahwa Washington "sangat tidak senang dengan Venezuela karena berbagai alasan" dan mengisyaratkan akan ada "aksi darat" di negara tersebut.

Sebelumnya, sebuah pesawat pengebom B-52 juga terpantau terbang berputar-putar di lepas pantai Venezuela selama beberapa jam. Militer AS mengklaim misi tersebut sebagai demonstrasi komitmen Washington untuk mencegah ancaman musuh dan meningkatkan kesiapan pasukan.

AS telah mengerahkan pesawat tempur siluman dan kapal Angkatan Laut sebagai bagian dari upaya pemberantasan narkoba di Karibia. Namun, Washington belum memberikan bukti konkret bahwa target-target yang diserang terlibat dalam penyelundupan narkoba. Serangan-serangan AS sejak 2 September lalu telah menewaskan sedikitnya 37 orang.

Venezuela menuduh AS berkomplot untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Maduro bahkan mengklaim memiliki 5.000 rudal darat-ke-udara portabel buatan AS untuk melawan pasukan AS. Ketegangan regional terus meningkat akibat kampanye militer AS ini, meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Gunawati
Gunawati

kontributor International Media yang berfokus pada peliputan berita dari kawasan Amerika dan Eropa. Ia secara rutin menyajikan analisis mengenai kebijakan luar negeri, isu-isu sosial, dan perkembangan politik di negara-negara Barat.

Related Posts

Trump Bergerak! Asia Jadi Tujuan Pertama di Periode Kedua?

Oktober 25, 2025

Thailand Berduka: Sang Ibu Bangsa Telah Tiada

Oktober 25, 2025

Thailand Berduka, PM Tunda Lawatan ke Malaysia!

Oktober 25, 2025

Trump Kirim Sinyal Bertemu Kim Jong Un, Ada Apa?

Oktober 25, 2025

Ketegangan Meningkat! Kapal Induk AS Bergerak ke Amerika Latin, Ada Apa?

Oktober 25, 2025

Drone Ukraina Sasar Apartemen Moskow, Warga Terluka!

Oktober 25, 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id
  • Privacy
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Tentang

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.