Wednesday, 22 May 2024

Search

Wednesday, 22 May 2024

Search

5 Bulan Banjir Tak Surut, Akses Jalan Bulak Barat- Pasir Putih Depok Terputus

Permukiman warga Cipayung Depok kebanjiran sudah 5 bulan.

DEPOK- Banjir masih merendam rumah warga di RT 04/RW 08, Keluarahan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, sejak 5 bulan lalu. Akibatnya, jalan yang menghubungkan Kampung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih Sawangan terputus hingga kini.
“Jembatan itu jalur alternatif penghubung Bulak Barat dan Pasir Putih. Terdekat ya dari sini, tapi karena banjir otomatis jalurnya terputus,” kata Ketua RT 04/RW 08, Kelurahan Cipayung, Naserih (46), kepada wartawan, Rabu (1/5).
Naserih mengatakan banjir yang merendam jembatan penghubung Bulak Barat Cipayung dan Pasir Putih mulai mengganggu akses jalan sejak September 2023. Namun saat itu banjir masih surut dan jalan dapat kembali dilalui, berbeda dengan sekarang yang airnya tidak kunjung surut.
“Sekitar bulan September-Oktober air dari Sungai Pasanggrahan masih surut, jadi jalan masih bisa dilalui kendaraan. Terhitung dari November, air semakin meluap dan sampai hari ini belum surut,” ucapnya.
Dia menyebut jalur alternatif yang menghubungkan Bulak Barat dan Pasir Putih tidak bisa dilewati secara permanen sejak akhir tahun 2023. Kini, ketinggian banjir mencapai 1,5 meter dari pemukiman.
“Saat ini warga harus muter jalan karena tidak bisa lewat jembatan yang terendam banjir. Kawasan ini jadi sepi karena tidak ada yang berlalu-lalang, pukul 21.00 WIB saja sudah seperti tengah malam,” ujar Naserih.
Tertutupnya akses akibat banjir juga mempengaruhi ekonomi warga sekitar. Warga harus mengeluarkan biaya lebih tinggi karena harus memutar jalan.
“Akses ini sudah benar-benar putus sejak lima bulan lalu, jadi warga yang jualan harus memutar jalan jauh ke sana. Jadi mengeluarkan biaya lebih tinggi,” katanya.
Naserih mengaku telah menghubungi berbagai pihak untuk menyampaikan keluhan dan laporannya. Namun, hingga saat ini belum ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait.
“Segala upaya sudah dilakukan mulai dari lapor ke Kelurahan, Kecamatan, bahkan sampai ke Wali Kota Depok. Jadi tinggal penyelesaiannya saja yang belum ada tindakan,” ucap Naserih.
“Kalo dari Wali Kota Depok sudah ada dua mesin pengeruk atau ekskavator yang mendorong sampah keluar, tapi kurang cepat karena jalur pembuangan air kecil. Saat ini warga menunggu tindakan dari pihak-pihak terkait,” imbuhnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media