JAKARTA – PT Taspen (Persero) dan Mitsubishi Estate.Co menjalin kerja sama untuk membangun gedung tertinggi di Indonesia. Gedung ini dibangun dengan konsep pusat bisnis dan lifestyle.
Rencananya gedung ini akan dibangun dua bangunan seperti di kawasan Ginza, Jepang. Pertama gedung 65 lantai untuk Strata Title Condominiums dan bangunan kedua memiliki 75 lantai untuk pemanfaatan ruang kantor, service apartments dan fasilitas ritel yang akan dibangun di sekeliling gedung.
Direktur Utama PT Taspen Properti Indonesia Bayu Utomo mengungkapkan pembangunan ini menggunakan teknologi tahan gempa dari Jepang. “Pembangunan selama 7 tahun, jadi 2029 bisa selesai,” kata Bayu dalam acara groundbreaking Oasis Central, Selasa (31/1).
Dia mengungkapkan, memang di daerah urban dengan harga lahan yang tinggi maka dibangun gedung yang bisa memaksimalkan tata ruang. “Secara kelayakan membangun gedung setinggi ini bisa bagus secara ekonomi,” ujar dia.
Pengembangan lahan di Sudirman milik Taspen Group ini akan mengusung konsep one-stop service building dan menjadi super blok bernama Oasis Central Sudirman. Skemanya Bangun Guna Serah atau Build Operate Transfer yang akan dikelola konsorsium Mitsubishi Estate Co. selama 50 tahun. Gedung tersebut akan dibangun di lahan seluas 3,3 hektar dengan tinggi 340 meter.
Duta Besar Jepang Untuk Indonesia untuk RI Kanasugi Kenji mengungkapkan kerja sama ini diharapkan bisa mempererat kerja sama antara Jepang dan Indonesia. “Diharapkan dengan investasi Jepang ke sektor properti di Indonesia ini bisa mempererat kerja hubungan kedua negara,” jelas dia.
Sekadar informasi, untuk gedung yang sudah ada saat ini di Jakarta yang paling tinggi masih dipegang oleh Gama Tower (285,5 meter). Total lantai dari bangunan ini berjumlah 64 lantai yang dimanfaatkan sebagai hotel dan perkantoran di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan.
Sementara untuk gedung yang saat ini masih dalam tahap pembangunan ada gedung Indonesia 1 di Jalan MH Thamrin. Gedung ini disebut-sebut memiliki tinggi 300 meter yang terdiri dari 2 tower. Masing-masing tower memiliki 59 lantai.
Gedung ini dibangun dengan total investasi Rp10,6 triliun. Direktur Utama Taspen A.N.S Kosasih mengungkapkan investasi keseluruhan dikucurkan oleh Mitsubishi. Kosasih memastikan tak ada dana kelolaan Taspen atau uang PNS yang digunakan dalam pembangunan gedung ini. “Ini tidak pakai uang Taspen sama sekali dana dari Jepang. Taspen tidak keluar uang, tapi dapat uang dari royalti atas kerja sama ini. Taspen hanya menyediakan lahan 3,3 hektar,” ujarnya.