RIAU—-STAB (Sekolah Tinggi Agama Buddha) Maitreyawira Riau, Sabtu (17/12) lalu menggelar Sidang Senat Terbuka Dies Natalis XIV dan Wisuda Sarjana VIII.
Wisuda berlangsung di Fortunate Convention Hall Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Jalan Riau Ujung, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
STAB Maitreyawira mewisuda sebanyak 64 mahasiswa dari Prodi (program studi) Pendidikan Keagamaan Buddha.
Ketua STAB Maitreyawira Rida Jelita SH MH mengatakan ini merupakan wisuda yang pertama kalinya sejak pindah ke Kota Pekanbaru dan menjadi tonggak sejarah besar bagi STAB Maitreyawira.
“Kita berharap para wisudawan bisa selalu sukses dan membanggakan almamater STAB Maitreyawira. Serta menjadi bagian dalam solusi berbagai permasalahan di tengah masyarakat,” kata Rida seusai acara wisuda.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Bimas Buddha Kemenag Drs Supriyadi MPe menuturkan beragam tantangan berat sudah menanti.
Jadi, menurutnya, setiap perguruan tinggi perlu menyiapkan SDM unggul untuk mampu bersaing dan berinovasi dengan menangkap seluruh peluang yang ada.
“STAB Maitreyawira harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswanya agar mampu menjawab beragam tantangan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan modern,” jelasnya.
Sementara itu, seorang wisudawati STAB Maitreyawira Chindy Stefanie SPd yang meraih predikat cumlaude mengucapkan terimakasih kepada seluruh civitas akademika STAB Maitreyawira.
“Terimakasih untuk para dosen yang telah membimbing kami, tanpa mereka saya dan teman-teman tak akan seperti ini. Semua ini butuh perjuangan dan ada proses,” tandasnya.
Di samping itu, Pembina STAB Maitreyawira MP Citra Surya berharap lulusan S1 STAB Maitreyawira bisa melanjutkan program pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi, yakni S2.
“Dunia semakin berkembang, lulusan STAB Maitreyawira harus melanjutkan pendidikan untuk program S2. Karena sekarang kita butuh pendidikan semakin tinggi untuk berkontribusi pada negara,” ungkapnya. idn/din
