Wednesday, 24 April 2024

Search

Wednesday, 24 April 2024

Search

Smelter Freeport Bagian Penting Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.

SURABAYA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur, akan menjadi bagian penting dalam ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang sedang dicanangkan pemerintah. Ekosistem electric vehicle itu terdiri dari nikel, kobalt, aluminium, tembaga, grafit dan besi.

“Tentu saja menjadi bagian penting electric vehicle Indonesia dan akan menjadi bagian penting renewable energy yang banyak dibangun di sejumlah negara, karena 65 persen tembaga dunia dipakai untuk menghantarkan listrik,” kata Tony  dalam keterangannya di Surabaya, seperti dilansir dari Antara,  Sabtu (14/1).

Tony mengungkapkan kapasitas pengolahan konsentrat smelter yang terletak di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik tersebut sebesar 1,7 juta dry metric ton (dmt) per tahun, dengan salah satu produk smelter yang dihasilkan adalah katoda tembaga yang mencapai 600 ribu ton.

Ia menargetkan konstruksi dan bangunan fisik serta peralatan vital di Gresik akan dapat selesai pada akhir tahun 2023. Kemudian dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning, sehingga fasilitas pemurnian tersebut beroperasi pada Mei 2024.

“Dengan profitabilitas dan harga membaik lagi, asumsi harga tembaga 4 dolar AS dan emas 1.800 dolar AS, kami akan mencapai 4 miliar dolar AS (atau Rp60,59 triliun, asumsi kurs Rp15.148 per dolar AS),” kata Tony.

Dari segi SDM, Freeport sudah memulai rekrutmen dan pembinaan, sehingga smelter Freeport akan dioperasikan sendiri. Pembangunan ini telah menyerap biaya 1,63 miliar dolar AS atau sekitar Rp25 triliun.

Tony memastikan smelter ini dibangun dengan desain single line atau satu jalur dan menjadi yang terbesar di dunia. Dia berharap total 600.000 ton logam tembaga dapat dikonsumsi oleh industri hilir dalam negeri.

“Industri yang lebih hilir tumbuh lebih baik untuk mendukung ekosistem EV maupun kebutuhan lain dalam negeri. Ini memancing industri hilir tumbuh apabila disertai kebijakan dan promosi yang tepat,” tuturnya.

Lebih jauh  Tony menyebutkan pembangunan proyek smelter yang dilakukan Freeport Indonesia di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur telah mencapai 51,7 persen dan ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2023.

“Hingga akhir Desember 2022, pembangunan proyek tersebut telah mencapai 51,7 persen dan menelan investasi sekitar 1,63 miliar dolar AS atau setara Rp25 triliun. Proyek ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2023,” kata Tony.

Dijelaskan Tony,  pembangunan ini merupakan wujud PT Freeport Indonesia dalam mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah dan sedang melakukan investasi besar dalam pembangunan smelter baru sebagaimana mandat dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). “Adapun luas total smelter Manyar sekitar 100 hektare,” katanya.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media