Thursday, 25 April 2024

Search

Thursday, 25 April 2024

Search

Seorang Tersangka Pembunuh Gubernur Filipina Tewas Ditembak, 3 Lainnya Ditangkap

Ilustrasi

PAMPLONA(IM)-Kepolisian Filipina telah menembak mati seorang tersangka dan menangkap tiga orang lainnya dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Gubernur provinsi Negros Oriental, Roel Degamo. Tidak hanya sang gubernur, delapan orang lainnya, termasuk beberapa warga miskin, tewas dalam pembunuhan pada Sabtu (4/3).
Pembunuhan terhadap Degamo di rumahnya pada Sabtu kemarin, oleh setidaknya enam pria bersenjata senapan serbu dan mengenakan seragam kamuflase seperti militer dan rompi tahan peluru, adalah yang paling mematikan dalam serangkaian serangan terhadap politisi Filipina dalam beberapa pekan terakhir.
Mengutip dari laman ABC News, Minggu (5/3), Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengutuk pembunuhan Degamo, politikus yang mendukungnya dalam pemilihan umum presiden tahun lalu. Ia mengatakan bahwa “pemerintahnya tidak akan berhenti sampai dapat menyeret para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan.”
Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan tersebut terjadi saat Degamo menemui penduduk desa miskin yang mencari bantuan medis. Tiba-tiba, sekelompok individu bersenjata api berjalan mendekat ke kompleks perumahan di kota Pamplona dan melepaskan tembakan ke arah Degamo.
Para pelaku melarikan diri dengan tiga mobil SUV, yang kemudian ditinggalkan di kota terdekat. Sekitar 10 orang terlihat melarikan diri dari lokasi kejadian, menurut laporan polisi.
Sedikitnya 17 lainnya, termasuk seorang dokter dan dua tentara, terluka dalam penembakan di Pamplona.
Polisi dengan cepat mendirikan pos pemeriksaan jalan dan pada Sabtu malam berhasil menangkap tiga tersangka, termasuk dua mantan tentara. Polisi juga membunuh seorang tersangka dalam baku tembak saat pengejaran.
Sejumlah senapan dan pistol disita dari para tersangka. Polisi belum merinci motif dari pembunuhan terhadap Degamo.
Degamo, seorang politikus lama Filipina, awalnya kalah dalam pemilihan gubernur Negros Oriental tahun lalu. Tetapi kemudian ia diangkat menjadi gubernur setelah mengajukan petisi ke pengadilan.
Ia mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu dirinya pernah menerima ancaman pembunuhan di Negros Oriental, sebuah provinsi yang memiliki sejarah panjang konflik politik berdarah dan kekerasan terkait pemberontakan komunis.
Pembunuhan Degamo menggarisbawahi bahwa bahkan politisi lokal pun tidak kebal dari kekerasan senjata tingkat tinggi yang terus berlanjut, meski pemerintah pusat Filipina berjanji untuk memeranginya.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media