Wednesday, 24 April 2024

Search

Wednesday, 24 April 2024

Search

Rusia Klaim 63 Tentara Tewas dalam Serangan Ukraina di Tahun Baru

MOSKOW(IM)– Sebanyak 63 tentara Rusia tewas terhantam serangan sistem roket Himars yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina. Serangan tersebut terjadi di kota Makiivka, wilayah timur Donetsk.

“Akibat serangan oleh empat rudal dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi di titik penempatan sementara, 63 prajurit Rusia tewas,” kata Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa (2/1).

Kemenhan Rusia tak mengungkapkan kapan serangan rudal itu terjadi. “Semua bantuan dan dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada kerabat serta orang-orang terkasih dari prajurit yang gugur,” kata Kemenhan Rusia.

Pengumuman tentang tewasnya puluhan prajurit jarang diumumkan otoritas Rusia. Oleh sebab itu, apa yang disampaikan Kemenhan Rusia terkait serangan di Makiiva dinilai langka.

Meski tak mengklaim langsung serangan rudal di Makiiva, militer Ukraina mengatakan, jumlah prajurit Rusia yang tewas lebih besar daripada yang secara resmi diumumkan. Serangan rudal diduga dilancarkan pada malam perayaan Tahun Baru.

Pada akhir Desember lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Barat telah menggunakan Ukraina untuk menghancurkan negaranya. Dia menegaskan, Rusia tidak akan pernah menyerah atau takluk pada upaya Barat tersebut.

Dalam pesan Tahun Baru yang disiarkan Sabtu (31/12), Putin mengatakan, peperangan Rusia di Ukraina bertujuan melindungi tanah air dan kemerdekaan hakiki rakyatnya. 

“Selama bertahun-tahun, elite Barat dengan munafik meyakinkan kami tentang niat damai mereka. Faktanya, dengan segala cara mereka mendorong neo-Nazi yang melakukan terorisme terbuka terhadap warga sipil di Donbas,” ujar Putin dalam pidatonya di hadapan para personel militer.

Menurut Putin, Barat membual tentang perdamaian. “Ia sedang mempersiapkan agresi. Sekarang mereka secara sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan serta memecah belah Rusia,” ucapnya.

Putin menegaskan, pemerintahannya tidak akan pernah membiarkan Barat melakukan hal tersebut. Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung selama hampir 11 bulan. Hingga kini belum ada tanda-tanda Moskow dan Kiev akan bernegosiasi.

Sebelumnya juga, Kementerian Pertahanan Ukraina mengumumkan  sebanyak  91.150 tentara Rusia tewas dalam perang Ukraina.      Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, Rusia sedang bersiap untuk kehilangan 100.000 tentara dalam waktu kurang dari satu tahun perang dengan Ukraina.  Sementara itu, secara keseluruhan, menurut Ukraina, Rusia mengalami rata-rata sekitar 320 kematian per hari sejak perang dimulai tetapi jumlah itu. Umumnya, jumlah kematian itu di atas 500 per hari selama beberapa bulan terakhir. Musim dingin secara resmi dimulai di Ukraina minggu lalu, dan 90-120 hari ke depan bisa sangat berat bagi Ukraina dan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau bangsanya untuk membantu sesama warga kapan pun mereka bisa, tidak hanya ketika mereka dimintai bantuan.

“Untuk melewati musim dingin ini, kita harus saling membantu lebih dari sebelumnya dan lebih peduli satu sama lain. Tolong jangan tanya apakah Anda bisa membantu, dan bagaimana. Bantu saja ketika Anda melihat Anda bisa,” kata Zelensky hari Minggu dalam pidato malamnya kepada bangsa.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media