JAKARTA- Kisah Pulung Mustika Abima alias Tiko (23), menarik simpati publik. Hal ini lantaran ia selama 12 tahun merawat ibunya yang mengalami gangguan jiwa di rumah mewah terbengkalai tanpa air dan listrik.
Dari pantauan di lokasi, pada Kamis (5/1) siang, rumah megah yang jadi tempat Tiko merawat ibunya, yakni Eny Sukaesih (58) mendadak menjadi tempat rekreasi.
Terlihat, rumah yang dulunya porak-poranda dipenuhi sampah hingga semak belukar kini menjadi cukup leluasa untuk dikunjungi, meskipun, lumut hingga kerak lumpur masih menguasai rumah mewah tersebut.
Akibat viralnya video rumah Tiko, membuat masyarakat berbondong-bondong menilik keadaan rumah tersebut. Mereka, datang berkunjung akibat penasaran dan jaraknya yang masih mudah dijangkau.
Salah satunya Nia (36), ia mengaku penasaran dengan kisah viral yang heboh di tiktok. Ia mengaku dirinya sering melewati rumah Tiko yang berada di Kompleks PLN RT 6 RW 2, Cakung, Jakarta Timur.
“Saya sering lewat, saya kira rumah kosong, jadi penasaran aja lihat,” ujar Nia di lokasi.
Di sisi lain, rumah Tiko nampak dimasuki warga yang tengah hilir mudik. Bahkan, mereka tidak segan mengitari rumah tersebut sembari sibuk berselfie.
Di luar rumahnya sendiri, nampak bocah-bocah kecil sibuk dengan mainan latto-lattonya. Mereka, sibuk bermain sembari sesekali memberi arah jalan kepada awak media yang penasaran.
Diketahui, jagat maya dihebohkan dengan viralnya pria bernama Tiko (23). Hal ini, dikarenakan Tiko tinggal di rumah mewah yang terbengkalai bersama ibunya yang mengalami gangguan jiwa, yakni Ibu Eny.
Kondisi tersebut mengundang atensi publik, sebab rumah mewah yang ditinggali ibunya tidak hanya terbengkalai. Namun, gelap dan tanpa dialiri listrik selama lebih dari 10 tahun.
Tiko yang tinggal Kompleks PLN RT 6 RW 2, Cakung, Jakarta Timur ini mengaku sudah belasan tahun merawat ibunya. Ia, rela merawat ibunya dengan ikhlas setelah ditinggal oleh Ayahnya.
“Udah kurang lebih 12 tahunan sih, dari tahun 2010. Kan papah pergi udah hampir 12 tahun,” ujar Tiko di lokasi, Kamis (5/1). Dulunya, kata Tiko, ia termasuk orang yang berkecukupan. Sebab, Ibu dan ayahnya bekerja di Departemen Keuangan. ***
