JAKARTA – PT Yoyo Nusa Plastindo melakukan ekspor perdana produk mainan anak ke Malaysia senilai Rp325 juta. Produk tersebut berupa 12 macam mainan anak dengan container 40 feet berisi 320 dus.
Momen istimewa pada Selasa (7/2) itu disaksikan Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) Sutjiadi Lukas, Pembina Industri Ahli Madya Eripson MH Sinaga (mewakili Dirjen IKMA Kemenperin Renny Yanita).
Dalam sambutannya, Ketua Umum AMI, Sutjiadi Lukas mendorong anggotanya untuk melakukan pengembangan dan terobosan di bidang pemasaran keluar negeri khususnya negara ketiga atau berkembang.
Sebagaimana diketahui Asosiasi Mainan Indonesia menaungi PT Yoyo Nusa Plastindo, perusahaan yang berlokasi di Jalan Kapuk Kamal Raya, Jakarta ini.
“Di dalam persaingan bisnis usaha yang semakin ketat, setiap anggota AMI diminta supaya berani tampil di depan dan membuat terobosan, jangan jago kandang,” kata Lukas.
Direktur Utama PT Yoyo Nusa Plastindo, Yohanes mengatakan, di dalam kejenuhan berbisnis di dalam negeri, para pengusaha perlu angin segar dan terus mencari peluang bisnis di luar negeri. Dan saat ini pihaknya mendapat mitra bisnis dengan pengusaha dari Malaysia yang akan membantu memasarkan produk untuk wilayah Asia Tenggara.

Yohanes juga mengajak rekan-rekannya sesama pelaku industri mainan di Indonesia untuk mau mengikuti jejaknya mencari peluang bisnis dengan pelaku bisnis di luar negeri.
Eripson MH Sinaga pada kesempatan itu mengatakan, pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian sangat mendukung para pengusaha Indonesia yang ingin melakukan ekspor sehingga antara impor dan ekspor bisa seimbang.
Saat ini barang jadi impor memang berkurang tapi sektor impor komponen sparepart untuk industri mainan Indonesia meningkat dan ini menandakan industri mainan di Indonesia mempunyai prospek yang baik ke depannya.
Dan diharapkan para investor ada yang berminat membangun komponen sparepart untuk industri mainan Indonesia. “Dan marilah sebagai anak bangsa kita harus Bangga dengan Buatan Indonesia, yang berarti menunjang kelancaran industri di Indonesia,” ujarnya.***