Tuesday, 16 April 2024

Search

Tuesday, 16 April 2024

Search

MahasiswaTewas saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, ITB Lakukan Investigas

Universitas ITB. (Foto dok ist

BANDUNG –  Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak, Selasa (6/6). Pihak ITB masih melakukan investigasi atas meninggalnya mahasiswa teknik mesin angkatan 2021, Muhammad Rasyid Ghifary.

Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Naomi Haswanto mengatakan, investigasi telah dilakukan dosen pembimbing dari UKM Aksantara dan dosen dari Fakultas Teknis Mesin dan Dirgantara (FTMD).

“Hingga saat ini belum ada kabar bahwa UKM Aksantara akan dibekukan, namun pimpinan ITB menghimbau agar semua mahasiswa yang berkegiatan di UKM untuk selalu bertindak hati-hati dalam berkegiatan,” katanya.

Pimpinan ITB beserta jajaran mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga (orang tua) almarhum yang juga merupakan alumni ITB. Juga bela sungkawa kepada keluarga besar FTMD atas berpulangnya Fary.

Almarhum bersama dengan beberapa rekannya di tim Aksantara, sedang melakukan uji terbang di wahana Lanud Sulaiman, Kopo, Kabupaten Bandung, Selasa (6/6). Aksantara sendiri merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebut dengan Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV).

Unit ini telah banyak mengukir prestasi pada kejuaraan kontes robot terbang, baik di skala nasional maupun internasional. Latihan yang dilakukan Fary bersama Aksantara di Lanud Sulaiman merupakan salah satu bagian dari persiapan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).

Sekitar pukul 17.15-17.20 WIB, beberapa tim Aksantara, termasuk Fary, sedang mempersiapkan alat pelontar untuk melakukan uji terbang wahana.

Alat lontar tersebut terdiri dari karet elastis besar yang disangkutkan pada sebuah pasak besi besar. Usai beberapa kali percobaan, mereka belum berhasil memasangnya, sehingga perlu dipindahkan tempat pasaknya.

Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya, sehingga pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya.

Cinta Almamater

Dosen sekaligus Ketua Program Studi Teknik Mesin ITB Pandji Prawisudha sangat terkejut atas kejadian yang menimpa Fary. Apalagi, produk yang sedang diujicobakan selama ini paling dianggap memiliki risiko rendah. Namun tidak disangka, tiang pancang pegas lepas dan mengenai bagian bawah pipi.

“Kami sangat sedih dan kehilangan atas meninggalnya Fary. Kami sudah sampaikan rasa bela sungkawa kepada pihak keluarga di Jakarta,” ujar Pandji, Kamis (8/6).

Pandji menyebut bahwa selama ini Fary tidak ada masalah pada proses akademik. Nilainya bagus. Tidak ada mata kuliah mengulang. Semua proses akademik dilakukan sebagaimana mestinya.

“Kemarin pengumuman nilai. Prestasi bagus. Tidak ada mata kuliah ngulang. Kemahasiswaan bagus,”ungkapnya.

Walaupun baru semester 4, namun Fary sudah menunjukkan kecintaannya terhadap almamater. Fary adalah mahasiswa yang bisa disebut sangat teknik mesin. Kesehariannya selalu mengenakan jaket teknik mesin. “Dia junior, tapi sudah banyak digadang gadang akan menjadi top leader ke depan. Makanya kami sangat sedih dan kehilangan,” katanya. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media