MENGAGUNGKAN BUDDHA DALAM LAGU
JAKARTA—Dalam rangka Memperingati 19 Tahun Wafatnya Almarhum Udin Widjaja, Maha Bhiksu Dutavira Sthavira menyerahkan Piagam Penghargaan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama kepada keluarga Almarhum Udin Widjaja atas jasanya sebagai komposer lagu Gatha Pendupaan yang syairnya dibuat oleh Maha Bhiksu Dutavira Sthavira.
Lagu Gatha Pendupaan ini digunakan dalam ritual kebaktian agama Buddha.
Penyerahan Piagam Penghargaan tersebut dilangsungkan dalam acara bertemakan “Mengagungkan Buddha Dalam Lagu” yang diselenggarakan pada Sabtu (11/3) malam di Fortune Star Function Hall, Jalan Kunir, Jakarta Barat.
Piagam Penghargaan diserahkan oleh Plt. Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma kepada Noorman Widjaja, mewakili keluarga Alm. Udin Widjaja.
Pada kesempatan itu, Plt. Dirjen Bimas Buddha Nyoman Suriadarma juga menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Maha Bhiksu Dutavira Sthavira sebagai Penulis Lirik lagu Gatha Pendupaan.
“Pada jaman pemerintahan Pak Soeharto, kami yang beragama Buddha berlatar belakang kelenteng beribadah memakai bahasa Mandarin. Seiring waktu, kemudian dari Kementerian Agama mengijinkan kita beribadah memakai bahasa Indonesia. Dan atas bantuan Alm. Bapak Udin Widjaja terciptalah lagu-lagu pujian dalam bahasa Indonesia. Ternyata lagu – lagu pujian dalam bahasa Indonesia antara lain lagu Pendupaan yang diterima oleh lintas aliran yang beragama Buddha di Indonesia,” jelas Maha Bhiksu Dutavira Sthavira yang akrab disapa Suhu Beni.
Menurut Suhu Beni yang duduk sebagai Ketua Umum Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia itu, tidak berlebihan jika Dirjen Bimas Buddha memberikan penghargaan kepada Udin Widjaja tersebut. Dan ini merupakan penghargaan pertama di Indonesia khususnya untuk agama Buddha, bahwa lagu keagamaan diberikan penghargaan yang tertinggi oleh Dirjen Bimas Buddha.
“Tentu umat bersuka ria sehingga terjadilah pertemuan ini. Kami mengundang keluarga Almarhum Udin Widjaja yaitu Noorman Widjaja dan Iskandar Widjaja karena mereka musisi tingkat internasional untuk menerima penghargaan, mewakilan Almarhum,” tambah Suhu Beni.
Kembali menurut Suhu Beni, Mengagungkan Buddha dalam Lagu itu perlu digiatkan di Indonesia karena sesungguhnya, melalui pujian – pujian lagu dalam bahasa yang mudah dipahami dan mudah dimengerti itu membantu banyak sekali bagaimana ajaran itu bisa diterima oleh umat.
Mengenai Almarhum Udin Widjaja, tambah Suhu Beni lagi, keberadaannya telah membangkitkan motivasi umat Buddha. Banyak umat Buddha yang berperan aktif dalam melakukan kegiatan bakti sosial, antara lain memberikan bantuan kepada korban bencana, memberikan beasiswa pendidikan dan sebagainya.
Santoso Kasoema Aliwarga selaku ketua panitia acara, berharap akan semakin banyak lagu-lagu Buddhis yang dibuat dan dipergunakan oleh lintas aliran agama Buddha di Indonesia serta menjadi pemersatu umat Buddha.
Pada kesempatan tersebut, Santoso menyampaikan ucapan terima kasih kepada dewan kehormatan dan para donatur yang mendukung acara penyerahan penghargaan tersebut.
Sementara itu Noorman Widjaja mewakili keluarga Alm. Udin Widjaja mengucapkan terima kasih atas pemberian penghargaan tersebut. Dia berharap karya-karya Alm. Udin Widjaja bisa terus bermanfaat bagi pengembangan agama Buddha di Indonesia.
Tampak hadir di acara tersebut, Sumadi Kusuma dan keluarga Alm. Udin Widjaja, Noorman Widjaja, Max Huang, Iskandar Widjaja, keluarga Kurniawan Widjaja dan sekitar 600 undangan lainnya.
Ada pun acara dimeriahkan dengan penampilan panggung dari Noorman Widjaja, Max Huang dan Iskandar Widjaja, kelompok paduan suara dan tim Guzheng Three Phoenix. ***