BOGOR- Guru di SMP Negeri 2 Rumpin Kabupaten Bogor, melakukan razia permainan tradisional lato-lato di sekolah Rabu (11/1).
Hasil razia, dewan guru mendapati 10 permainan lato-lato yang dibawa oleh para siswa sekolahan SMP tersebut. Razia dilakukan menyusul adanya larangan dari Pemda Bogor agar siswa tidak bermain lato-lato di sekolah.
Para pengajar di SMPN 2 Rumpin juga melarang siswanya membawa lato-lato ke sekolah arena dinilai bisa membahayakan bagi anak-anak.
Para guru juga memeriksa satu per satu tas bawaan siswa saat di kelas. Jika ditemukan alat permainan yang tengah viral tersebut langsung disita. Permainan ini baru akan dikembalikan saat jam pulang sekolah.
“Razia lato-lato bagi para pelajar di SMP Negeri dua Rumpin menindaklanjuti surat larangan dari Gubernur Jawa Barat, kami meneruskan kebijakan itu, ” ungkap Subur, Guru Bidang Kurikulum SMP Negeri 2 Rumpin di lokasi.
Ia mengatakan, permainan lato-lato ini masuk ke permainan tradisional, namun dalam memainkan harus ada pendampingan oleh orangtua. Meski menyenangkan bermain lato-lato ternyata bisa berbahaya jika terbentur pada tubuh.
“Permainan lato-lato dimainkan sendiri oleh anak dan bisa kena tangan, badan, kepala dan mata bahkan dengar dengar ada yang sudah kena mata ini yang bisa bermasalah,” paparnya.
“Kita melarang para siswa membawa permainan lato-lato dan yang membawa lato-lato kita sita dan kita bina, Insya Allah kita akan kembalikan lato-lato itu karena milik mereka. Nanti setelah semesteran kita kembalikan kepada orangtua,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pelajar Sahrul Ramadhan, dirinya membawa permainan lato-lato dari hasil membeli. Ia juga mengaku saat memainkan lato-lato, sering terkena tangan, kaki bagian paha hingga kepala. “Senang permainan lato-lato ini, karena rame dimainkan juga dan viral. Ketika dimainkan, sering kena tangan, paha kaki dan kepala. Ya sakit sih,” ungkap Sahrul. ***