SURABAYA—Konsul Jenderal Tiongkok di Surabaya Xu Yong, Rabu (28/12) lalu mengadakan pertemuan dengan para pimpinan komunitas Tionghoa di Surabaya.
Ketua Dewan Pembina PERPIT (Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa) Alim Markus, Wakil Ketua Dewan Pembina PERPIT Jatim He Wen Jin, Wakil Ketua Harian Dewan Pengurus Xie Ming Ji, Wakil Ketua Harian Dewan Pengurus merangkap Sekjen Lin Wenzhu, Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Yang Yuan Hui, Wakil Ketua Liu Shao Qiang, Yayasan Bhakti Persatuan Chen Hong Yuan, Ketua BKPBM Jawa Timur Li Guang Mai, Ketua Komunitas Pedagang China – Indonesia Lin Wei dan tokoh lainnya hadir dalam acara tersebut.
Selama pertemuan, Konsul Jenderal Xu Yong menjelaskan situasi terbaru dari pencegahan dan pengendalian epidemi Tiongkok yang terkoordinasi secara ilmiah serta pembangunan ekonomi dan sosial.
Selain itu juga menjelaskan secara rinci tugas pokok mendorong kebangkitan agung bangsa Tiongkok dengan modernisasi ala Tiongkok secara komprehensif.
Dia mengapresiasi peran aktif jangka panjang komunitas Tionghoa Surabaya serta mendorong hubungan persahabatan dan kerjasama pragmatis antara Tiongkok-Indonesia.
Mendorong komunitas Tionghoa secara luas untuk berperan penuh sebagai jembatan penghubung dan tali pengikat.
Dan terus memberikan kontribusi yang lebih besar untuk meningkatkan persahabatan antara rakyat kedua negara serta bersama-sama membangun komunitas masa depan bersama Tiongkok dan Indonesia.
Pimpinan komunitas Tionghoa Surabaya menyatakan bahwa mereka akan terus secara aktif mendukung kerja Konsul Jenderal Tiongkok di Surabaya seperti sebelumnya dan berperan aktif untuk memberikan sumbangsih dalam memperdalam pertukaran persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia.
Audiensi dengan Pimpinan Ponpes Cahaya Baru
Sehari sebelumnya, Selasa (27/12), Konsul Jenderal Tiongkok di Surabaya Xu Yong melakukan audiensi dengan Pimpinan Ponpes Cahaya Baru Wahid Surabaya.
Konjen Xu Yong menyatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian besar untuk meningkatkan interaksi dan kerja sama di bidang pendidikan, kepemudaan dan bidang lainnya antara kedua belah pihak.
Konjen Xu Yong berharap para pemuda dari kedua belah pihak akan meningkatkan pemahaman, saling belajar dari satu dengan yang lain serta berusaha keras untuk menjadi kontributor persahabatan antara Tiongkok dan Indonesia.
Pimpinan Pondok Pesantren Cahaya Baru Wahid menjelaskan secara rinci sejarah perkembangan Pondok Pesantren yang dipimpinnya itu dan kondisi interaksi pendidikan dengan Tiongkok.
Dia juga menyatakan terima kasih kepada Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya atas bantuan dan dukungannya selama ini terhadap pengajaran bahasa Tionghoa di Ponpes Cahaya Baru.
Dia bersedia untuk terus berperan aktif memperdalam persahabatan antara rakyat kedua negara. idn/din
