Thursday, 18 April 2024

Search

Thursday, 18 April 2024

Search

Holding PTPN III Bukukan Laba Rp5,51 Triliun

JAKARTA  – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero)  memperoleh laba konsolidasi sebesar Rp5,51 triliun pada tahun 2022. Laba ini naik sebesar 19% dari tahun sebelumnya, juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

“Tentu ini berkat kerja keras seluruh jajaran yang telah berkomitmen menjalankan transformasi untuk perbaikan kinerja,” kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (7/2).

Sementara, penjualan meningkat 5% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp56 triliun. Margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan, juga sangat baik dan sehat, yakni tercatat Rp13,56 triliun atau 5% di atas anggaran tahun 2022.

Capaian ini kata Abdul Ghani tak lepas dari keberhasilan melakukan transformasi. Dengan adanya transformasi menyeluruh yang dilakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, perseroan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal khususnya pada komoditi utama PTPN Group.

Di lini bisnis sawit misalnya, tahun 2022 rata-rata produktivitas Tandan Buah Segar meningkat 3,4% dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan produktivitas crude palm oil (CPO), yaitu mencapai lebih 5 ton per hektare atau meningkat 3,6% dari tahun sebelumnya, sementara produktivitas rata-rata CPO nasional tahun 2022 hanya 3,9 ton /Ha.

“Bahkan, 150 ribu hektare dari 450 ribu hektare tanaman produktif, mencapai protas hingga di atas 5,6 ton CPO per hektare, lebih tinggi dari capaian produktivitas perusahaan best practices terbaik nasional,” ujarnya.

Harga jual komoditi sawit juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana rata-rata harga CPO 2022 sebesar Rp12.489/kg, sedangkan di 2021 sebesar Rp11.293/kg.

“Selain harga jual yang baik, serta produktivitas yang meningkat, laba yang diperoleh di tahun 2022 juga dipengaruhi oleh cash cost (exclude biaya pemupukan) yang berhasil diturunkan hingga sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media