Friday, 19 April 2024

Search

Friday, 19 April 2024

Search

Hillcon Pacu Volume Produksi Nikel hingga 6 Juta WMT per Tahun

JAKARTA – PT Hillcon melakukan aksi korporasi dengan memberikan jasa pertambangan nikel dengan dua perusahaan tambang nikel PT Sarana Mineralindo Perkasa dan PT Adhi Kartiko Pratama, untuk memacu produksi nikel hingga 6 juta wet metric ton (WMT) per tahun atau senilai US$6 juta.

“Kami optimistis mampu memproduksi nikel ore dengan kadar 1,5 persen ke atas di Adhi Kartiko Pratama (AKP) dan Sarana Mineralindo Perkasa (SMP),” kata Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu dalam keterangan di Jakarta, Jumat (23/12).

Dilansir dari Antara, pada awal Desember 2022, Hillcon melalui anak usahanya Hillconjaya Sakti menandatangani letter of intent dengan kedua perusahaan tersebut.  SMP berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, sedangkan AKP berada di wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Hersan mengungkapkan, mengingat lokasi SMP satu daerah dengan PT Stardust Estate Investment (SEI), dan AKP lokasinya berdekatan dengan smelter PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi, Sulawesi Tenggara, hasil tambang dari AKP dan SMP kemungkinan besar akan diserap oleh berbagai smelter di wilayah tersebut.

Selain mendapatkan komitmen dari dua perusahaan tambang nikel, Hillcon telah meraih kontrak proyek infrastruktur di kawasan industri Stardust Estate Investment (SEI) senilai US$123 juta.  “Nilai proyek dan kontrak kerja sama pembangunan pelabuhan mulai berlaku pada 2023,” ujar Hersan.

SEI merupakan kawasan industri modern dengan bidang usaha utama industri nikel yang berada di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Kawasan Industri SEI memiliki tenant yang akan menempati kawasan tersebut, yaitu PT Gunbuster Nickel Industry (1,8 juta ton per tahun ferronikel), PT Nadesico Nickel Industry (1,8 juta ton per tahun ferronikel), dan PT Ideon Nickel Industry Satu (150 ribu ton per tahun ferronikel).

Hersan mengatakan pihaknya tak hanya memiliki proyek nikel di Sulawesi Tengah, tetapi juga di Maluku Utara. Hillcon terlibat dalam dua bidang utama, yaitu sebagai mining contractors dan infrastructure expert.

“Kami optimistis dapat terus bertumbuh secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk melayani proyek-proyek baru di industri pertambangan nikel,” kata Hersan.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media