Thursday, 25 April 2024

Search

Thursday, 25 April 2024

Search

“Harmoni dalam Keberagaman”, Azmi Abubakar: ‘Keberagaman Sebuah Rahmat Yang Harus Disyukuri’

Azmi Abubakar(tengah), Ansy Lema (kiri) saat talkshow berlangsung.

JAKARTA- Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Ir. Azmi Abubakar yang juga Dewan Pakar INTI Pusat, menyampaikan bahwa  “: ‘Keberagaman sebuah rahmat yang harus syukuri’, perlu terus digaungkan dengan sikap saling mengenal satu sama lain, bertoleransi, guna memupuk persaudaraan dan menciptakan persatuan demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.

Hal tersebut disampaikannya usai memberikan paparan dalam talkshow bertajuk “Harmoni dalam Keberagaman” yang diselenggarakan Perhimpunan INTI Banten bekerjasama dengan The Zora@ BSD City  dan Musium Peranakan Tionghoa pada Sabtu 4 Maret 2023 di Samasana Clubhouse The Zora BSD, Tangerang, Banten.

 “Tak kenal, maka tak sayang” itu yang perlu dijadikan landasan. Saya Orang Aceh, bagian dari bangsa Indonesia, demikian juga Orang Tionghoa di mana pun berada, mereka semua juga bagian dari bangsa Indonesia,” imbuhnya, seraya memekikkan kata “Merdeka” sebagai simbol salam kebangsaan.

Martin Agustinus Wilamarta, Ansy Lema, Jeannie Kurniawan(Marketing and Promotion Head the Zora BSD City), Candra Jap(sekjen Perhimpunan INTI), Azmi Abubakar foto bersama.

Dalam Talkshow, Azmi memaparkan gagasan dan ide membuat Museum Peranakan Tionghoa Indonesia. Di mana hal tersebut didasari oleh kecintaannya pada NKRI, sekaligus memberikan pencerahan kepada para etnis Tionghoa dan seluruh etnis untuk mengetahui lebih detal sejarah dan kontribusi Tionghoa di Indonesia,  baik sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.

Menurut Azmi, Pendirian Museum Tionghoa merupakan refleksi,  bagaimana cara dirinya menerjemahkan kebhinnekaan Pancasila ke dalam kehidupan nyata. Dan sikap bagaimana menghargai jasa suku Tionghoa terhadap Kemerdekaan Republik ini, kontribusinya pada Negara sebelum dan setelah kemerdekaan, yang seolah terbelokkan dan menjadi pandangan yang kurang positif.

Azmi juga dengan gamblang mempertegas bahwa sikap ini akan menjadi tantangan besar dan penolakan, namun baginya sebuah tantangan dan penolakan adalah pintu masuk untuk sebuah keberhasilan memberikan pemahaman secara menyeluruh.

“Saya telah membuktikan memasuki gang demi gang, mereka menolak bahkan kita harus melakukan pertemuan tertutup tanpa lampu, agar tidak timbul kegaduhan. Setelah mereka memahami, justru mereka menjadi garda terdepan dalam perjuangan keharmonisan ini. “Itulah perlunya kita mengenal diri kita, dan apa yang telah kita perbuat untuk keluarga dan sekeliling kita dan selanjutnya untuk keharmonisan bangsa ini, Salam kebangsaan Merdeka,” tutup Azmi.

Martin Agustinus Wilamarta, Ketua Perhimpunan INTI Banten.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) SIP MSi sebagai salah seorang narasumber dalam talkshow “Harmoni dalam Keberagaman” memberikan pemaparan mengenai konsep identitas Indonesia sebagai bangsa. Ia memaparkan adanya ratusan suku, pulau dan adat istiadat Nusantara, yang secara implisit sulit disatukan. Namun keteguhan para pemuda untuk bersatu dari berbagai suku, akhirnya Indonesia menjadi Negara yang Merdeka dari penjajahan pada 17-08-1945.

Ansy Lema pun menyampaikan 4 pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI serta pesan Proklamator Bung Karno bahwa melawan musuh orang asing adalah lebih mudah daripada melawan bangsa sendiri. Karenanya keharmonisan sangat perlu dijaga agar negeri ini tetap kuat dan maju.

Sementara Ketua Perhimpunan INTI Banten, Martin Agustinus Wilamarta, menyampaikan terima kasih kehadiran dan atas dukungan  dalam acara talkshow Harmoni dalam Keberagaman. Acara ini merupakan awal kegiatan sejak dilantik Ketua Umum Teddy Sugianto pada Sabtu 25 February 2023 lalu.

Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu jua harus digalakkan di mana pun berada, tak terkecuali di lingkungan perumahan. Sebagai lingkungan terkecil yang memiliki banyak perbedaan tentu harus diharmonikan agar semboyan itu tetap dijalankan dengan benar. Acara cukup menarik ini juga turut dihadiri beberapa tokoh di antaranya Frans Tjhai (tokoh asal Kalbar) yang memberikan saran peningkatan pendidikan, Sekjen Perhimpunan INTI, Candra Jap, Sekjen Perkumpulan Warga Kalimantan Tangerang Banten, Johen dan jajaran tim the Zora @ BSD City  Sinarmasland. bam

Frans Tjhai, tokoh Kalimantan Barat.

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media