BOGOR- Ground breaking jalan khusus tambang terus molor dari jadwal. Terbaru, Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin menuturkan bahwa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil baru akan melaksanakan giat tersebut pada Bulan Mei mendatang.
“Kita lebih baik mundur setelah Hari Raya Idhul Fitri, yang jelas administrasi dan perijinan tepatnya klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia jalan khusus tambang sebagai jaminan investasi harus sudah terbit dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM),” tutur Burhanudin kepada wartawan, Senin (13/3).
Burhanudin menerangkan lampu hijau dari BKPM dengan terbitnya klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia, langsung ditindaklanjuti oleh jajarannya dengan mengurus perizinannya secara lengkap agar pembangunan jalan khusus tambang bisa segera dimulai.
“Perijinan lengkap jalan khusus tambang sedang berproses di Pemkab Bogor,” terangnya.
Dari informasi yang dihimpun, bahwa sebagian besar lahan jalan khusus tambang sudah dibebaskan oleh PT Jayabaya Grup, sedangkan lahan di usaha tambang dalam proses negoisasi antara PT Jayabaya Grup dengan pemegang ijin usaha tambangnya.
Jalan khusus tambang sepanjang kurang lebih 12,5 Km itu saat ini sedang penataan atau cut and fill oleh PT Jayabaya Grup selaku investor utama.
Keberadaan jalan khusus tambang diharapkan menjadi solusi permasalahan yang ada selama ini kurang lebih selama puluhan tahun. Permasalahan itu berupa rusaknya jalan, rawannnya kecelakaan lalu lintas, debu, kemacetan, terjadinya pungutan liar dan sebagainya.
Jalan yang diperuntukkan khusus kendaraan tambang bukanlah jalan tol, para penggunanya bersama pengelola jalan khusus tambang nantinya akan menentukan besarnya iuran untuk masuk ke jalan khusus tambang. Proyek jalan khusus tambang, merupakan janji Ridwan Kamil semasa ia mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat atau pada Tahun 2018 lalu. Ground breaking jalan yang pertama di Indonesia ini diharapkan dilaksanakan sebelum Ridwan Kamil habis masa jabatannya, yaitu pada Bulan September 2023. ***
