Thursday, 25 April 2024

Search

Thursday, 25 April 2024

Search

Ditemukan, Ada 92 Sarang dan 256 Telur Titanosaurus

Tempat penetasan fosil dinosaurus ditemukan di India.

Ahli paleontologi yang bekerja di India membuat temuan  spektakuler. Mereka menemukan tempat penetasan fosil dinosaurus dengan 92 sarang dan 256 telur milik koloni raksasa pemakan tumbuhan titanosaurus.

Sebuah studi tentang sarang dan telur seukuran bola bowling. Temuan ini mengungkapkan informasi secara detil entang kehidupan sauropoda kolosal berleher panjang yang pernah hidup lebih dari 66 juta tahun yang lalu, di wilayah yang sekarang menjadi India.

Telur-telur tersebut, yang berdiameter antara 15 sentimeter dan 17 sentimeter (6 inci dan 6,7 inci), kemungkinan milik sejumlah spesies titanosaurus.

Penulis studi utama Guntupalli Prasad, ahli paleontologi di departemen geologi di Universitas Delhi mengatakan,  jumlah telur di setiap sarang berkisar antara satu hingga 20 telur. Selain itu, banyak sarang ditemukan berdekatan.

Temuan tersebut sekaligus mengungkapkan bahwa titanosaurus, di antara dinosaurus terbesar yang pernah hidup, tidak selalu menjadi induk yang paling penuh perhatian.

“Karena titanosaurus berukuran besar, sarang yang jaraknya berdekatan tidak akan memungkinkan mereka mengunjungi sarang untuk bermanuver dan mengerami telur atau memberi makan tukik … karena induknya akan menginjak telur dan menginjak-injaknya,” terangnya, dikutip CNN.

Prasad mengatakan satu telur tertentu – yang dikenal sebagai ovum-in-ovo, atau telur-dalam-telur – yang dipelajari tim menunjukkan perilaku reproduksi seperti burung. Beberapa dinosaurus mungkin bertelur secara berurutan. Bentuk ovum-in-ovo terjadi pada burung ketika telur tertanam di telur lain yang masih dalam proses pembentukan sebelum diletakkan.

Telur-telur itu akan diletakkan di tanah datar berawa dan dikubur di lubang dangkal, mirip dengan tempat bersarang buaya modern. Tetapi tidak seperti burung dan buaya, yang sama-sama mengerami telurnya.

Prasad mengatakan, berdasarkan karakteristik fisik sarangnya, titanosaurus kemungkinan besar bertelur dan kemudian meninggalkan bayi dinosaurus untuk menjaga diri mereka sendiri – meskipun diperlukan lebih banyak data untuk memastikannya.

Dr. Darla Zelenitsky, seorang profesor paleobiologi dinosaurus di University of Calgary di Kanada, yang mempelajari telur dinosaurus, mengatakan menemukan sarang dinosaurus dalam jumlah yang sangat besar adalah hal yang tidak biasa, karena kondisi pelestarian harus “tepat” untuk mengubah semua telur halus menjadi fosil. Zelenitsky tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Sebelumnya, telur dinosaurus pertama di wilayah tersebut ditemukan pada 1990-an, tetapi studi terbaru berfokus pada situs sarang di distrik Dhar di negara bagian Madhya Pradesh, tempat penggalian dan kerja lapangan dilakukan pada 2017, 2018, dan 2020. Telur yang ditemukan di sana terawetkan dengan sangat baik sehingga tim dapat mendeteksi fragmen protein yang terdegradasi dari kulit telur. ***

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media