MANCHESTER – Manchester City lakukan comeback sensasional untuk berbalik mengalahkan Tottenham Hotspur 4-2, pada lanjutan Liga Inggris, di Stadion Etihad, Jumat (20/1) dinihari WIB.
Manchester City tertinggal dua gol lebih dulu di babak pertama lewat Dejan Kulusevski dan Emerson Royal. Namun tuan rumah tampil kesetanan di babak kedua dengan memberondong empat melalui Julian Alvarez, Erling Haaland dan sepasang gol Riyad Mahrez.
Manajer Pep Guardiola mengaku senang timnya mampu merespons dengan performa gemilang di babak kedua. “Kami harus mempersiapkan dengan lebih baik. Saya tidak bisa menyangkal betapa gembiranya saya. Namun, kami masih jauh dari tim yang dulu. Bukan soal permainan, kami memang bermain bagus tapi ada banyak hal seperti daya saing,” kata Guardiola kepada Sky Sports.
Ia mengaku timnya tidak tampil dengan performa terbaik di babak pertama sehingga memudahkan lawan mencetak gol. “Kami memberi mereka gol pertama, dan kemudian gol kedua konyol. Tidak ada determinasi, nyali. Namun, jika kami tidak berubah kami akan kehilangan poin,” tuturnya.
Guardiola juga mengkritik sikap suporter Manchester City karena kurang ‘berisik’ di 45 menit pertama. Padahal Haaland dam kolega butuh dukungan penuh. “Fans kami diam selama 45 menit. Mereka menyoraki karena kami kalah tapi di babak kedua kami bermain bagus, punya banyak peluang. Mungkin sama dengan tim kami, mungkin kami terlalu nyaman usai menang empat Premier League dalam lima tahun,” kata manajer asal Spanyol itu.
Guardiola menambahkan, jika performa City belum meningkat, ia yakin timnya akan dibantai saat bertemu Arsenal yang lagi on fire. City akan bertemu Arsenal di Babak Keempat Piala FA, 28 Januari.
“Kami akui kami senang dengan hasil ini, tapi performa kami masih jauh dari harapan. Saya ingin reaksi dari semua yang ada di klub ini, tidak cuma pemain. Kami lagi tidak fokus betul saat ini. Saya tidak ingin seperti itu, saya ingin mengalahkan Arsenal. Jika kami bermain seperti itu, Arsenal akan membantai kami,” tandas Guardiola.
Pemain City, Jack Grealish mengungkap suasana ruang ganti begitu hening saat turun minum. Namun Guardiola memberikan dorongan ke para pemainnya.
“Saya pikir kami bekerja dengan baik pada babak pertama. Kami mempunyai peluang lebih bagus dan ini sedikit seperti pekan lalu saat kami kebobolan satu gol dan kebobolan lagi. Itu bukan ruang ganti terbaik saat tengah babak. Sangat hening di awal, tapi manajer berbicara pada kami dan memberi kami beberapa dorongan, lalu saya pikir kami brilian pada babak kedua,” kata Grealish di TalkSport.
Sementara manajer Spurs, Antonio Conte merasa timnya sudah main bagus, tapi hasil manis tak berpihak. “Saya harus menganalisis permainan dengan sangat baik. Jika saya harus membandingkan pertandingan ini dengan musim lalu, kami bermain jauh lebih baik hari ini. Performanya bagus. Kami bermain dengan kepribadian, kami menciptakan masalah bagi Manchester City. Musim lalu kami bermain lama di wilayah kami untuk mempertahankan hasil,” kata Conte seperti dikutip dari Football London.
Rapuhnya lini pertahanan Tottenham Hotspur menjadi salah satu sebab mereka mengalami kekalahan. Man City bisa melepas 16 tembakan dengan enam mengarah ke gawang. Dari dua tembakan ke gawang hanya dua yang bisa diamankan Hugo Lloris sementara empat lainnya berbuah gol.
Dikutip dari BBC, mereka telah kebobolan 31 gol hingga pekan ke-20. Jumlah tersebut merupakan rekor terburuk Tottenham di pekan yang sama sejak musim 2007/2008. Tottenham bahkan kebobolan lebih dari dua gol di sembilan laga dari 10 laga terakhir.
Dengan hasil ini, City masih menempati posisi kedua klasemen Liga Inggris dengan 42 poin. Sementara Tottenham berada di peringkat kelima dengan 33 poin.***
