LONDON – Brentford akhirnya bisa mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1, dalam lanjutan laga Liga Inggris yang berlangsung di Gtech Community Stadium, Selasa (3/1) dinihari WIB.
Brentford unggul lebih dulu di babak pertama hasil bunuh diri Ibrahima Konate dan tandukan Yoane Wissa. Di babak kedua, Liverpool meningkatkan intensitas serangan dan berhasil menghidupkan peluang berkat gol Alex Oxlade-Chamberlain pada menit ke-50. Namun gol lain dari Bryan Mbeumo pada menit ke-84 menegaskan kembali keunggulan Brentford.
Manajer Brentford Thomas Frank menyebutkan serangan balik yang bagus menjadi kunci timnya menaklukkan Liverpool. “Kami tahu serangan balik juga merupakan hal utama dan kami akan memiliki peluang besar untuk masuk di belakang mereka karena kami memiliki garis yang tinggi, saya pikir para pemain melakukannya dengan sangat baik kali ini,” kata Frank di situs resmi klub.
Manajer asal Denmark itu menjelaskan Brentford mampu menampilkan pertahanan yang baik salah satu contoh adalah blok yang dilakukan oleh Ben Mee di garis gawang. “Kami harus bertahan dengan sangat baik, itu adalah kuncinya. Misalnya, blok yang dilakukan Ben Mee di garis gawang untuk menyelamatkannya di babak pertama sangat mengesankan,” ungkap Frank
Selain itu, Frank menilai timnya mampu tampil cukup baik di babak pertama sehingga dapat unggul lebih dulu dan membuat berubah jalannya pertandingan. “Dan kemudian, secara umum, kami melakukan pertahanan dengan baik terutama di babak pertama, kami menekan dengan intensitas yang tinggi. Terpenting bahwa kami memiliki keduanya, jadi kami tidak bisa hanya bertahan,” ujarnya..
Bagi Liverpool, seperti dilansir dari Sky Sports, ini adalah kekalahan pertama Liverpool dari Brentford sejak 1938, atau sebelum dimulainya Perang Dunia 2 pada 1939. Catatan itu boleh jadi menegaskan persoalan besar yang masih menghantui klub Merseyside itu.
Manajer Juergen Klopp menyorot tajam penampilan timnya. Liverpool kesulitan mengatasi permainan cepat dan keras Brentford. Mereka kalah dalam duel-duel dan kewalahan mengatasi serangan-serangan cepat tuan rumah.
“Brentford mendapatkan seluruh respek saya, Anda memang harus menggunakan semua kesempatan yang ada. Setelah dua laga yang super intens, keyakinannya seperti tak terlihat lagi,” kata Klopp dikutip Sky Sports.
Klopp juga menyoroti gol kedua Brentford, yang dianggap mencerminkan permainan timnya: ceroboh, lambat bereaksi, dan ragu-ragu. Ia merasa timnya lupa momentum yang dibangun dengan kemenangan atas Aston Villa dan Leicester City sebelumnya.
“Bukan pertandingan yang top, tapi kami masih punya peluang-peluangnya. Gol kedua itu hadiah untuk Brentford, yang bikin saya sangat kesal. Pertahanan dalam situasi gol kedua tak mengejutkan saya, memang tidak benar. Gol kedua itu, kami seharusnya bertahan lebih baik. Rasanya tidak enak,” kata Klopp.
Liverpool sebetulnya sudah mendapatkan peringatan ketika gol Yoanne Wissa terlebih dulu dianulir karena offside pada menit ke-39. “Tapi kami tidak segera tersadar ketika mereka segera melancarkan serangan lagi. Mereka punya kemampuan melepaskan umpan silang,” ujarnya.
Bek Liverpool Andy Robertson turut kecewa dengan hasil tersebut karena membuat para fans kecewa. “Dengan fans yang duduk di rumah atau di bus kembali ke Liverpool, ini tidak cukup bagus buat mereka. Kami sudah bicara soal konsistensi dan hal-hal seperti itu tapi kami tidak mendapatkannya. Rasanya seperti kami maju selangkah dan mundur selangkah saat ini, yang membuat kami sulit mendaki klasemen,” ujar Robertson seperti dilansir BBC.
Kemenangan ini mengantarkan Brentford naik ke peringkat tujuh klasemen sementara Liga Inggris dengan torehan 26 poin, berselisih dua poin dari Liverpool di posisi ke-6.***