Saturday, 20 April 2024

Search

Saturday, 20 April 2024

Search

Ajaib, 3 Wanita dan 2 Anak-Anak Bertahan hidup Setelah 9 Hari di Reruntuhan Gempa Turki

Tim penyelamat secara spontan bertepuk tangan dan berpelukan satu sama lain setelah berhasil mengeluarkan salah satu korban dari puing-puing bangunan setelahh 9 hari gempa bumi di Turki.

TURKI – Keajaiban kembali terjadi di Turki yang pora-poranda diguncang gempa bumi. Tiga wanita dan 2 anak-anak selamat seelah sembilan hari berada di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Melike Imamoglu yang berusia 42 tahun dan Cemile Kekec yang berusia 74 tahun ditarik dari reruntuhan oleh tim penyelamat di kota Kahramanmaras, Turki.

Penyelamatan mereka terjadi saat para pekerja mengalihkan perhatian mereka untuk membersihkan kota-kota yang hancur akibat gempa bumi pada 6 Februari lalu. Jutaan orang di seluruh Suriah dan Turki tinggal di kamp darurat dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Video penyelamatan yang diposting ke media sosial oleh Walikota Darica, Muzaffer Biyik, menunjukkan para pekerja bertepuk tangan dan berpelukan satu sama lain saat Kekec dimasukkan ke dalam ambulans.

Media lokal melaporkan bahwa ketika mereka menemukan korban selamat berusia 42 tahun, Imamoglu, mereka memujinya bahwa dia “luar biasa”.

Di Antakya – kota lain di Turki yang terkena dampak gempa bumi yang parah – media lokal melaporkan bahwa seorang ibu dan kedua anaknya ditarik hidup-hidup dari reruntuhan.

Sepuluh hari setelah bencana, semakin sulit untuk menemukan korban gempa yang selamat. Korban tewas gabungan kini telah melewati 41.000 orang.

Petugas penyelamat asing yang tiba di Turki tak lama setelah gempa mulai berkemas dan kembali ke rumah. Sedangkan penduduk setempat mengalihkan fokus mereka untuk membersihkan puing-puing.

Korban sekarang harus mulai membangun kembali kehidupan mereka. Pemerintah Turki telah mendorong orang untuk kembali ke rumah mereka jika memungkinkan, setelah pihak berwenang menyatakan mereka aman.

Tetapi banyak yang kehilangan rumah dan tinggal di kamp darurat. Di Kahramanmaras, tempat para wanita diselamatkan, lebih dari 1.000 orang yang selamat berkemah di stadion lokal.

Di Suriah, upaya bantuan terhambat oleh perang saudara yang telah memecah belah negara.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengklaim tidak memberikan bantuan ke Suriah selama berhari-hari karena masalah logistic.

Ketika bantuan benar-benar tiba setelah pembukaan perbatasan kedua yang melintasi Turki, tim penyelamat mengatakan mereka tidak menyediakan alat berat apa pun yang diperlukan untuk memindahkan puing-puing. “Belum pernah terjadi sebelumnya, ada gempa bumi di suatu tempat dan komunitas internasional serta PBB tidak membantu,” kata Raed Saleh, yang memimpin pasukan penyelamat White Helmets di daerah yang dikuasai oposisi.

Osmar Siahaan

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media