JAKARTA– Perkumpulan Hakka Indonesia Sejahtera sukses menggelar Perayaan Cap Go Meh 2023, yang berlangsung di Sun City, LTC Glodok, Jl Hayam Wuruk, Jumat (10/2) mulai pukul 18.30 WIB.

Hadir Sekjen PDI Perjuangan DR Ir Hasto Kristiyanto, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Dato Sri Prof DR Tahir, Anggota DPR RI DR Darmadi Durianto, Ketua Umum Partai Hanura DR Oesman Sapta Odang, Asisten Deputi Bidang Budaya Provinsi DKI Jakarta Muhammad Mawardi, Prof Gayus Lumbuun, tokoh komunitas Tionghoa Indonesia, tokoh Hakka baik yang di Jakarta maupun dari berbagai provinsi dan kota di Tanah Air.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu disusul dengan mars Hakka Indonesia.
Ketua panitia, Muliawan Jahja dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada segenap hadirin. Ia berharap agar semua meraih kesuksesan di tahun Kelinci Air.

Gayus Lumbuun selaku Dewan Kehormatan Abadi Perkumpulan Hakka Indonesia Sejahtera (PHIS) menyebutkan bahwa Imlek dan Cap Go Meh sudah menjadi perayaan di banyak negara.
Ia memuji peran suku Tionghoa Indonesia, termasuk suku Hakka Indonesia yang sudah berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Bahkan menjelang kemerdekaan Indonesia di BPUPKI terdapat empat suku Tionghoa yang ikut terlibat yakni Liem Koen Hian, Oey Tiang Tjoei, Oey Tjong Hauw dan Tan Eng Hoa.

Ketua Harian PHIS, Hendra Yan Chandra mengatakan Cap Go Meh merupakan tradisi suku Tionghoa. Maka, bagi Hakka Indonesia, Cap Go Meh merupakan momen yang tepat untuk mempererat persaudaraan.
Ketua Umum Perkumpulan Hakka Indonesia Sejahtera, Sugeng Prananto, dalam pidatonya menceritakan sejarah panjang perjalanan suku Hakka di Indonesia. Dan Sugeng mengaku bangga menjadi anak bangsa Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi keberagaman.

“Kita patut bersyukur karena Indonesia memiliki keanekaragaman suku, budaya, agama dan ras, dan kita semua saling menghargai. Semua itu berkat Pancasila yang menjadi pegangan kita semua,” ujar Sugeng.
Disampaikan Sugeng, bangsa Indonesia patut bersyukur karena Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 dan menerbitkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000.

Dan tentu juga patut berterima kasih kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri yang mengeluarkan Keppres No 19 2002 yang menetapkan Imlek sebagai Hari Nasional dan mulai 2003 ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.
“Mari kita segenap suku Hakka Indonesia untuk terus mengambil peran dalam pembangunan bangsa yang kita cintai,” kata Sugeng.

Dato Sri Tahir yang juga Dewan Kehormatan Abadi PHIS dalam pidatonya memberikan apresiasi kepada suku Hakka Indonesia yang selalu memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Ia pun menyebut Museum Hakka Indonesia di Taman Budaya Tionghoa Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, yang menunjukkan kekompakan suku Hakka Indonesia.

Lebih jauh ia mengatakan, pemerintah Indonesia melakukan yang terbaik saat pandemi menimpa dunia. “Selama tiga tahun, pandemi membuat segalanya menjadi sulit. Tetapi Bapak Presiden Joko Widodo bersama Anggota Kabinet memberikan jalan keluar yang luar biasa, sehingga perekonomian tetap berjalan dengan baik. Kita patut bersyukur memiliki Presiden Jokowi bersama Anggota Kabinet yang ada,” ujarnya.
Dato Sri Tahir juga menggaribawahi bahwa hubungan RI dan RRT juga sangat baik dan memasuki era yang sangat penting. Dan hubungan yang erat ini tentu menyejahterakan masyarakat kedua negara.

Oesman Sapta Odang yang juga Dewan Kehormatan Abadi PHIS di awal sambutan meneriakkan: ‘Cap Go Meh’ sebanyak tiga kali. Ia menyebut Cap Go Meh patut dirayakan bersama dengan sukacita.
Hasto Kristiyanto di awal pidatonya menyampaikan salam hangat dari Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia menyebutkan, Cap Go Meh mempererat persatuan Indonesia.

“Bangsa kita sangat menjunjung tinggi keberagaman. Dan kita patut bersyukur memiliki Presiden Joko Widodo yang sudah membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Maka, marilah kita semua terus ikut membangun bangsa dan saling menghormati,” kata Hasto.
Ketua Pembina PHIS Murdaya Poo menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh kepada segenap hadirin dan berharap semua meraih kesuksesan.

Wakil Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, Martinus Johnnie Sugiarto yang membacakan pidato tertulis Ketum PSMTI Willianto Tanta, berharap semua anak bangsa meraih kesuksesan di Tahun Kelinci Air, sebagaimana dengan sifat kelinci yang lincah, cepat dan cerdas.
Sementara Ketum Perkumpulan Persatuan Guangdong Indonesia Harris Chandra, di awal pidatonya mengajak hadirin untuk mengheningkan cipta bagi korban gempa di Turki dan Suriah.
Setelah itu, ia berharap agar segenap komponen bangsa Indonesia menyambut masa depan dengan semangat dan antusiasme guna meraih kesuksesan.

Sementara Atase Kedubes RRT untuk Indonesia Cai Zhi Feng menyampaikan ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada segenap hadirin. Ia berharap warga suku Hakka Indonesia terus berperan aktif dalam meningkatkan hubungan RRT dan Indonesia.
Acara itu semakin akrab dengan penampilan atraksi hiburan seperti penampilan barongsai Kong Ha Hong, Grup Angklung pimpinan Ny Teddy Sugianto, nyanyian, wushu, dan lain-lain.***